Optimalisasi Layanan Kesehatan Anak Butuh Kerjasama Lintas Sektor
Editor: Mahadeva
JAKARTA – Ketersediaan layanan kesehatan untuk tumbuh kembang optimal anak di Indonesia sangat penting dan harus diwujudkan.
Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), DR. Dr. Aman B Pulungan, Sp.A(K), FAAP, FRCPI (Hon), memaparkan, ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat kesehatan anak dan remaja.
“Banyak faktor. Ada ekonomi, kejadian politik, prioritas negara, norma dan nilai-nilai dari suatu daerah, kejadian sejarah dan terutama lingkungan sekitar anak. Yaitu keluarga, sekolah, teman bermain dan komunitas,” kata Aman dalam Seminar Media di Jakarta, Kamis (20/6/2019).
Kemampuan melindungi hak kesehatan pada anak, merupakan kewajiban semua pihak. Hal itu seperti yang diungkapkan UU No.35/2014, pasal 20 dan pasal 25. “Diperlukan kerjasama semua pihak untuk melindungi hak mereka. Baik pemerintah pusat dan daerah, masyarakat, keluarga, orang tua, wali, organisasi kemasyarakatan, akademisi dan pemerhati anak. Dan untuk bekerja sama dan bermitra itu dibutuhkan komitmen,” tuturnya.
Aman menyatakan, upaya memberikan layanan kesehatan untuk tumbuh kembang anak juga merupakan bagian dari pencapaian SDG’s di 2030. Fokus IDAI adalah, pada seribu hari pertama kehidupan, penanganan penyakit tidak menular, tuberkolosis dan penyakit infeksi serta kesehatan remaja, termasuk kehamilan di usia remaja. “Salah satu target kami adalah memastikan angka kematian ada di satu digit dan mengurangi kematian akibat PTM hingga sepertiga,” tandas Aman.
Aman meminta, semua pihak tidak terlalu percaya diri atas pencapaian yang sudah ada saat ini. Ketahanan Indonesia pada penyakit tidak boleh over confidence, karena limitnya gampang di-break.