Peduli Konservasi, Selamatkan Penyu di Padang Pariaman

Ilustrasi - Tukik atau anak penyu - Dok CDN

Oleh karena itu ia berharap warga di daerah itu peduli terhadap kelangsungan penyu yang mana saat ini hampir punah.

Menurut pihak Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) Kota Pariaman meski banyak warga yang mengantarkan telur penyu ke konservasi penyu itu, namun sebagian besar mereka tidak mengkhususkan mencarinya. Berbeda halnya dengan Hendri yang khusus mencari telur penyu dan menjualnya kepada pihak konservasi.

Koordinator KKPD Kota Pariaman, M. Guntur, mengatakan telur-telur penyu yang diantarkan warga tersebut diinkubasi di lokasi penetasan kisaran 50 sampai 63 hari.

Lama waktu penetasan tersebut tergantung dari musim. Apabila musim panas maka penetesan dapat dilakukan selama 50 hari sedangkan jika musim penghujan maka penetasan bisa mencapai 63 hari.

Pihaknya mencatat untuk periode Januari hingga Mei 2019 konservasi itu telah menetaskan 1.932 telur penyu dari 2.769 telur yang diinkubasi.

Tukik atau anak penyu tersebut nantinya dapat sebagai edukasi terhadap pengunjung. Apabila anak penyu tersedia maka pengunjung dapat melepaskannya ke laut lepas dengan biaya Rp5 ribu per ekor.

Ada tiga jenis penyu di konservasi tersebut yaitu sisik, lekang, dan hijau yang dapat dilihat dan sebagai edukasi bagi pengunjung.

Selain anak penyu, dikonservasi itu juga terdapat penyu usia 10 tahun yang dapat menambah ketertarikan pengunjung tentang penyu.

Melihat antusias pengunjung yang meningkat dari tahun ke tahun pada libur Lebaran 2019, pihaknya menyiapkan 19 petugas untuk melayani pengunjung yang mengunjungi konservasi itu. “Petugas itu kami bagi dalam berbagai tugas mulai dari menjual tiket hingga mendampingi wisatawan,” ujarnya.

Lihat juga...