Penceng Penunggang Angin
CERPEN FERRY FANSURI
“Biarlah aku yang jadi penggantinya.”
Maka, di sinilah, aku menjadi penunggang kuda di savana pasir yang membentang di kaldera Bromo. Berlari dan terus berlari, mengejar angin. ***
Ferry Fansuri, travel writer, fotografer dan entrepreneur lulusan Fakultas Ilmu Budaya, Jurusan Ilmu Sejarah, Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya. Karya tunggalnya, kumpulan cerpen “Aku Melahirkan Suamiku” Leutikaprio (2017) dan kumpulan puisi “Bibir yang Terikat” AE Publishing (2017). Tulisannya tersebar di berbagai media nasional.
Redaksi menerima cerpen. Tema bebas tidak SARA. Karya belum pernah tayang di media mana pun baik cetak, online, juga buku. Kirim karya ke editorcendana@gmail.com. Disediakan honorarium bagi karya yang ditayangkan.