Penjualan Uang Elektronik di Bakauheni, Meningkat

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Pembayaran tiket kapal, transaksi tol dengan sistem nontunai (cashless), memicu penjualan uang elektronik di Lampung. Pemberlakuan tiket nontunai di pelabuhan Bakauheni sejak 15 Agustus 2018, dan operasional Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) berbayar pada 17 Mei 2019, ikut mendorong penjualan uang elektronik.

Marbun, pengelola penjualan uang elektronik dari PT Hanmar Multi Talenta, mengatakan, sejak penerapan pembayaran nontunai, masyarakat diharuskan memiliki kartu uang elektronik. Khusus untuk pembelian tiket kapal lintasan pelayaran Bakauheni-Merak dan sebaliknya, menggunakan uang elektronik terbitan himpunan bank negara (Himbara). Beberapa bank penyedia kartu uang elektronik, di antaranya Mandiri,BNI, BRI dan BTN.

Uang elektronik yang disediakan, di antaranya E-Money Mandiri, Tapcash BNI, Brizzi BRI dan Blink. Penjualan kartu elektronik baru, isi ulang saldo (top up) dilayani oleh sejumlah mitra bisnis bank bersangkutan.

Sebagai mitra bisnis BNI, ia menyebut penjualan uang elektronik sudah dilakukan sejak sebelum 15 Agustus 2018. Penjualan kartu uang elektronik pada tahap pertama dilakukan di pintu masuk pelabuhan Bakauheni, loket penumpang pejalan kaki.

“Penerapan pembayaran tiket kapal untuk pejalan kaki,kendaraan roda dua, kendaraan roda empat mendorong migrasi pembayaran tunai ke sistem pembayaran nontunai, dengan sosialisasi kepada pengguna jasa pelabuhan,” terang Marbun, saat ditemui di loket penjualan uang elektronik, Selasa (11/6/2019).

Menurut Marbun, migrasi sistem pembayaran nontunai bagi pengguna jasa pelabuhan, terlihat mengalami peningkatan. Khusus untuk angkutan mudik terhitung sejak 1 Juni 2019, konter penjualan disiapkan di tiga lokasi, meliputi loket penjualan tiket pejalan kaki, kendaraan roda dua dan dermaga eksekutif

Lihat juga...