Penumpang Wanita dan Anak Mengeluhkan Antrean Pembelian Tiket di Bakauheni

Editor: Mahadeva

LAMPUNG – Pemudik pejalan kaki wanita dan anak-anak mengeluhkan tidak adanya jalur khusus pembelian tiket untuk mereka di Pelabuhan Bakauheni.

Dampaknya, pemudik wanita dan anak-anak ikut mengantre membeli tiket di loket umum pejalan kaki. Santi, salah satu pemudik asal Pesawaran, yang akan pulang ke Bogor, harus mengantre bersama pemudik lain. Tanpa mengajak serta suami, ia harus mengantri selama dua jam. Ia harus mengantri bersama calon penumpang lain, karena tidak ada arahan dari petugas. Sementara seharusnya, ada jalur khusus yang disiapkan bagi wanita dan anak-anak.

Apalagi bagi wanita yang membawa balita, mengantre dan berdesakan akan sangat merepotkan dan mungkin membahayakan. Sebanyak sembilan loket yang disiagakan, hanya tujuh yang beroperasi. “Saya sempat minta diproritaskan, namun karena antrean cukup banyak sekitar tujuh baris harus masuk antrian agar bisa mendapatkan tiket, anak digendong serta dituntun sembari beli tiket,” ujar Santi, Kamis (6/6/2019).

Sejumlah wanita yang membawa serta anak mengantre di Pelabuhan Bakauheni di libur lebaran kali ini – Foto Henk Widi

Calon penumpang seperti Santi, termasuk yang Lanjut Usia (Lansia) haus dua kali antre. Selain saat membeli tiket, juga harus menunggu proses pencatatan manifest penumpang. Hamidah, termasuk penumpang yang cukup beruntung meski membawa serta tiga anak dan ibu yang sudah lansia, Dia bisa mengantre dengan nyaman. Pertama kali mudik ke Cilegon, Dia bahkan belum tahu penerapan sistem uang elektronik.

Ia harus membeli kartu perdana uang elektronik yang disiapkan. “Sempat bingung karena harus beli kartu uang elektronik lalu beli tiket membutuhkan waktu banyak dan mengantri bersama pemudik lain,” terang Hamidah.

Lihat juga...