Petugas Terus Cari Korban Bangunan Tujuh Lantai Ambruk di Kamboja
PHNOM PENH – Delapan belas orang tewas ketika satu bangunan yang sedang dibangun di Kamboja ambruk, pada Sabtu (22/6) Petugas pertolongan berjuang mencapai pekerja yang hilang dan dikhawatirkan terjebak di bawah tumpukan puing dan logam yang terpilin.
Bangunan beton dan logam tujuh lantai di Kota pantai Sihanoukville, sebelah barat Ibu Kota Kamboja, Phnom Penh, itu adalah proyek milik Cina.
Sedikitnya 24 orang cedera dan sebagian pekerja telah terjebak di dalam bangunan, setelah bangunan itu amrbuk, kata kantor juru bicara bagi provinsi Preah Sihanouk.
“Bangunan logam tersebut telah ambruk sendiri dan kami tidak berani memindahkannya,” kata Juru Bicara Oar Sareun, pada Sabtu kepada Reuters –yang dipantau di Jakarta, Minggu (23/6/2019).
“Kami hanya bisa menunggu dan mendengarkan tanda kehidupan. Kami takut bagian lain akan ambruk menimpa mereka. Kami akan bekerja sampai malam untuk memindahkan logam,” katanya.
Satu pernyataan yang dikeluarkan pada Minggu, oleh para pejabat Preah Sihanouk, mengatakan, 40 persen puing dari lokasi tersebut telah dibersihkan. Tidak jelas berapa orang lagi yang hilang.
Gambar lokasi yang disebarkan di media sosial memperlihatkan beberapa kelompok petugas pertolongan sedang bekerja membersihkan beton dan tumpukan balok logam yang roboh.
Provinsi Preah Sihanouk dan kota terbesarnya, Sihanoukville, telah menyaksikan masuknya arus penanaman modal dalam beberapa tahun belakangan ini dari Cina, terutama ke dalam sektor kasino, properti dan pariwisata.
Kota itu, tempat pelabuhan terbesar di Kamboja dan Zona Ekonomi Khusus Cina, -yang terhubung dengan gagasan Sabuk dan Jalan Beijing, juga mengalami ‘booming’ pembangunan untuk melayani peningkatan penanam modal dan wisatawan Cina.