Ratusan Warga Bekasi Tercatat Terjangkit HIV

Editor: Mahadeva

Dadang Otrismo, Pengelola Program HIV pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi – Foto M Amin

BEKASI – Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat, sebanyak 109 orang tejangkit Human Immunodeficient Virus atau HIV. Angka tersebut merupakan persentase dari hasil pemeriksaan terhadap sembilan ribu hingga sepuluh ribu orang, melalui Puskesmas atau Rumah Sakit.

Sedangkan trend penularan HIV positif mulai bergeser, beralih dari jarum suntik ke hubungan seks berisiko. “Penyebaran Odha (Orang Dengan HIV/Aids) didominasi perilaku seks bebas. Dulu, penyebaran HIV lebih didominasi oleh pemakaian jarum suntik narkoba. Sekarang, perilaku seks bebas mendominasi penyebaran,” ungkap Dadang Otrismo, Pengelola Program HIV Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Jumat (28/6/2019).

Berdasarkan data HIV positif di Kota Bekasi didominasi usia usia 17 hingga 47 tahun. Terhitung antara Januari hingga Mei 2019, penderita HIV Positif 75 persennya berasal dari kalangan pria dan 25 persen dari perempuan. Lebih lanjut dikatakan, tidak melihat kepada peningkatan jumlah penderita setiap tahun. Tetapi, lebih kepada upaya melakukan pemeriksaan kepada sebanyak-banyak warga Kota Bekasi, sebagai bagian dari upaya pencegahan.

Dadang menyebut, di 2017 ada 554 pasien Odha. Di 2018 menurun menjadi 360 orang, dan angka tersebut sudah memperhitungkan pasien baru. Jumlah 109 orang HIV positif di 2019 tersebut, merupakan hasil pemeriksaan yang dilaksanakan selama lima bulan.

Jumlah yang diperiksa 9.000 sampai 10.000 orang. “Fokus sebenarnya pada persentase jumlah yang diperiksa. Baru lima bulan tahun 2019 sudah memeriksa sampai 10.000. Tahun 2018 selama setahun hanya melakukan pemeriksaan kepada 15 ribu dan ditemukan 360 orang positif HIV,” tandasnya.

Lihat juga...