Sewa Rakit Mahal tak Pengaruhi Antar Bantuan Logistik Banjir

Ilustrasi - Banjir - Foto: Antara

KONAWE  – Para relawan harus berjuang hingga mengeluarkan biaya jutaan rupiah untuk pergi-pulang, guna membawa bantuan logistik ke daerah terdampak banjir di Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara.

“Untuk membawa bantuan logistik kita harus membayar sewa rakit sampai Rp300 ribu sekali lewat, sebenarnya kita mengerti kalau ada yang membantu kita menyeberang, tapi harganya juga berlebihan sekali. Tapi kami pasrah, karena kami tidak bisa menyeberang kalau tidak pakai rakit, apalagi ini tugas kemanusiaan,” kata seorang relawan, Munawir (31), di Konawe, Sabtu.

Akibat jembatan putus di Desa Andadowi, Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe  para pengendara yang hendak melintasi wilayah tersebut harus menggunakan rakit yang dibuat warga desa itu.

Ia mengatakan meskipun sewa rakit mahal, hal itu bukan menjadi masalah karena mereka membawa bantuan logistik untuk korban banjir di Konawe Utara.

Seorang pengemudi yang hendak mengunjungi keluarganya yang ikut menjadi korban banjir di Desa Pusuli, Kecamatan Andowia, Konawe Utara, Usman (38), mengatakan hal senada dengan Munawir.

“Saya mau pergi jenguk keluarga yang terkena banjir di Desa Pusuli, saya bawa beras, telur, mi, dan pakaian, saya kira sewa rakitnya Rp100 ribu atau Rp150 ribu. Eh, ternyata Rp200 ribu hingga Rp300 ribu, tapi meskipun harganya begitu kita tetap sewa rakit itu,” kata dia.

Harga sewa yang dibebankan kepada para pengendara roda empat jenis minibus bervariasi, sesuai beban yang dimuat. Untuk sekali menyeberang,  pengendara mobil harus mengeluarkan biaya senilai Rp200 ribu hingga Rp300 ribu sekali melintas.

Untuk melintasi banjir dengan menggunakan rakit di wilayah itu, pengendara sepeda motor harus membayar Rp15 ribu, sedangkan untuk orang Rp10 ribu sekali menyeberang

Lihat juga...