Spanyol Bergabung ke Franco-German Produksi Jet Tempur
PARIS – Spanyol bergabung dengan proyek Franco-German, untuk membuat pesawat jet tempur generasi baru, sebuah gagasan yang digadang-gadang akan menjadi kunci untuk memastikan benua Eropa dapat mempertahankan diri tanpa bergantung kepada sekutu, di tengah situasi dunia yang makin tidak menentu.
Dassault Aviation dan Airbus, akan membangun pesawat perang yang diharapkan bisa beroperasi mulai 2040, yang juga dipandang dapat menggantikan Eurofighter milik Dassault’s Rafale dan Jerman.
Proyek Eropa itu menghadapi kompetisi dari Inggris, yang tahun lalu meluncurkan rencana mereka sendiri dengan jet tempur bernama “Tempest”.
Petinggi industri telah mendesak negara-negara di Eropa untuk bergerak cepat atau mengambil risiko kalah di pasar global dari Amerika Serikat, atau bahkan Cina di masa depan.
Menteri pertahanan Prancis, Jerman dan Spanyol menandatangani persetujuan peluncuran susunan kerja sama trilateral pada acara Paris Airshow; mereka duduk di depan maket pesawat jet, dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron bertepuk tangan di belakang mereka.
Safran dari Perancis dan MTU Aero Engines milik Jerman akan bergabung untuk mengembangkan mesin pesawat tempur terbaru.
Dassault dan Airbus telah mengirimkan proposal industri bersama kepada pemerintah Prancis dan Jerman.
“Fase demo pertama menandai langkah pasti selanjutnya,” ujar mereka dalam pernyataan bersama.
Prancis telah menjajaki kerja sama dengan Inggris di proyek tersebut; yang akan menyatukan dua kekuatan militer terbesar di Eropa.
Tetapi pada Juli 2017, Presiden Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel mengumumkan rencana untuk memproduksi Future Air Combat System (SCAF) terbaru, termasuk pesawat jet tempur dan beberapa senjata terkait seperti drone.