Tarif Kargo Naik, Penjualan di Industri Kuliner Diyakini Tetap Tumbuh

Editor: Mahadeva

Rudi Setiawan, Pemilik Restoran Dandito Balikpapan – Foto Ferry Cahyanti

BALIKPAPAN – Naiknya tarif kargo di awal tahun ini berdampak kepada pelaku usaha kuliner di Kota Balikpapan. Khususnya pengusaha industri kuliner, yang memiliki pelayanan pesan antar atau delivery

Pelaku usaha kuliner kepiting di Balikpapan, Rudi Setiawan, menuturkan, sejak enam bulan terakhir layanan delivery sudah ditiadakan olehnya. Hal itu dikarenakan, mahalnya tarif pengiriman.  “Delivery sudah tidak lagi karena kargo mahal. Layanan sudah tak ada lagi sejak enam bulan ini. Kita stop, mahal pokoknya,” kata Owner Restoran Kepiting Dandito Balikpapan tersebut, Selasa (25/6/2019).

Menurut Rudi, sejak beberapa bulan terakhir penjualan mengalami penurunan. Hal itu dikarenakan, kenaikan tarif tersebut. Namun, industri kuliner di Balikpapan terus tumbuh setiap tahunnya. “Turunnya karena bandara juga sudah ada di Samarinda, sehingga jumlah penumpang jadi terbagi, ditambah tarif kargo yang mahal dan bagasi berbayar,” tandasnya.

Kendati tarif kargo naik, pihaknya tetap optimistis industri kuliner maupun penjualannya tetap akan tumbuh. “Tapi saya yakin, kita bisa jadi local champion. Kita nggak usah cari konsumen keluar. Karena UKM itu bisa jadi local champion, dengan menjaga kualitas produk,” tandas Rudi Setiawan.

Untuk menjadi usaha kuliner yang bisa dipadati pengunjung, kualitas produk yang dijajakan harus terjaga. “Kuncinya satu, punya produk yang bagus, orang mau beli karena produknya bagus, pelayanan bagus dan harganya juga bagus,” tandasnya.

Strategi meningkatkan penjualan yang dapat dilakukan, kendati tarif kargo mengalami kenaikan diantaranya dapat dilakukan dengan promosi offline dan online. “Salah satunya dengan promosi offline maupun online untuk meningkatkan penjualan. Jangan mengurangi kualitas, semoga dengan itu bisa mencari pelanggan baru,” tandasnya.

Lihat juga...