Tiga Mahasiswa UGM Ciptakan Alat Pembuka Mulut untuk Pemeriksaan Gigi
Editor: Mahadeva
YOGYAKARTA – Alat bantu bedah gigi saat ini jumlahnya masih minim. Hal tersebut, mendorong tiga mahasiswa UGM, menciptakan alat pembuka mulut untuk mempermudah pekerjaan dokter gigi.
Ketiga mahasiswa tersebut adalah, Bayu Hidayat dan Alwan Muhammad Risqi dari Fakultas Teknik, serta Nabila Amini dari Fakultas Kedokteran Gigi. Melalui dana hibah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), ketiganya mengembangkan alat pembuka mulut.
Alat tersebut diklaim, sudah disesuaikan lebar dan tingginya dengan kondisi manusia. Serta sudah terintegrasi dengan kamera, untuk memudahkan dokter dan pasien melihat rongga mulut di sebuah layar monitor.
“Saat pemeriksaan gigi pasien, terutama saat perawatan bedah, dokter gigi seringkali merasa kesulitan menjaga mulut pasien untuk terus terbuka dalam waktu yang lama, sementara alat pembuka mulut yang tersedia masih sangat terbatas fungsinya. Karena itu-lah kita berinisiatif untuk membuat alat ini,” ujar Nabila, Jumat (28/6/2019).
Alat tersebut diharapkan dapat menunjang pelayanan gigi baik di klinik maupun sebagai media pembelajaran. “Dari hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal International Journal Occupational Hygiene (2012), sekitar 63 hingga 93 persen dokter gigi di seluruh dunia mengalami gangguan pada otot dan tulang, karena pekerjaan yang melelahkan tersebut,” tandasnya.
Meski baru pengembangan awal, Nabila mengatakan, hasil inovasi mereka akan terus dikembangkan hingga menjadi lebih berkulitas. “Kami sadar alat ini masih memiliki kekurangan dalam pembuatannya. Untuk itu kami akan terus menyempurnakan alat ini, hingga dapat diproduksi secara masal dan turut serta berkontribusi dalam peningkatan kualitas pelayanan di kedokteran gigi di Indonesia,” pungkasnya.