166 Petugas Pendamping Jamaah Haji Dikukuhkan Gubernur DKI
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
“Menceritakan tentang ketertiban, kerapian, ketaatan kepada semua prosedur dan aturan. Mereka katakan, kalau jamaah dari Indonesia kuotanya ditambah, kami tidak pernah keberatan. Karena kalau (kuota haji) ditambah dari Indonesia, artinya menambah orang yang tertib, menambah orang yang bisa diatur. Karena itu jaga nama baik itu,” jelasnya.
Anies mengaku sempat menyaksikan para petugas haji yang merawat para jamaah seperti merawat orang tua kandung. Dia sengaja meminta jajarannya mengundang para petugas yang mendampingi para jamaah tersebut ke Tanah Suci.
“Bahwa Ibu dan Bapak sudah bersedia menjadi wakil warga Jakarta mengurus jamaah haji di tempat yang amat jauh dari tanah air. Insyaallah nanti ini semua akan dicatat sebagai amal saleh Bapak Ibu sekalian,” ujar Anies.
Anies mengingatkan kepada para petugas haji tetap memperhatikan kesehatan selama bertugas. Dia tidak menginginkan dengan kesibukan mengurus jamaah, sampai lupa kesehatan diri sendiri. Anies juga meminta para petugas menulis pengalamannya selama berada di Tanah Suci.
“Mohon Bapak Ibu sekalian yang bertugas menuliskan catatan-catatan. Pengalaman-pengalamannya tolong dicatat, supaya menjadi akumulasi pengetahuan. Salah satu masalah kita di pemerintahan adalah pengalaman dibawa badan, pengalaman tidak ditinggalkan kepada yang lainnya. Kenapa? Karena kita tidak punya catatan pengalaman,” pinta Anies.
“Saya berharap Bapak Ibu sekalian, bukan sekadar formalitas laporan. Tuliskan dalam bentuk narasi-narasi pengalaman. Bila menurut Ibu dan Bapak layak untuk dibagikan, silakan dibagikan supaya menjadi inspirasi bagi yang lain. Tapi intinya jangan ada hal yang dijalani tanpa dialami,” tambahnya.