Atasi Kemacetan Lintas Sumatera, Pasar Koto Baru Dialihkan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Kepala Dinas KUKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tanah Datar, Marwan, menjelaskan, bahwa pembangunan tahap pertama pasar terdiri dari pembangunan jalan di depan pasar selebar enam meter, pembangunan jalan masuk dan keluar pasar, pematangan lahan miring di bagian belakang pasar yang kemudian dibangun untuk dua unit gudang bongkar muat seluas 3.500 meter persegi.
Pembangunan tahap pertama adalah pembangunan satu per tiga dari rencana pembangunan pasar. Meski baru satu per tiga namun diyakini langkah itu akan menjadi solusi kemacetan karena bongkar muat tidak lagi di depan pasar melainkan dipindah ke bagian belakang pasar.
“Pembangunan pasar di Nagari Koto Baru, Tanah Datar itu mulai dilaksanakan dengan menelan biaya sebesar Rp13,6 miliar yang berasal dari APBD provinsi ditargetkan selesai pada akhir 2019,” jelasnya.
Sementara untuk pembebasan lahan, DED, UKL-UPL ANDAL LALIN sebesar Rp 4,7 miliar dari APBD Tanah Datar, namun secara keseluruhan pembangunan pasar membutuhkan biaya Rp 28,9 miliar.
Setidaknya, ada dua pekerjaan besar dalam penyelesaian masalah kemacetan di Koto Baru, pembangunan kembali pasar nagari yang digeser ke belakang dan pembangunan jalan.
Pemerintah berencana memindahkan sebagian Pasar Koto Baru yang ada saat ini, ke bagian belakang lokasi pasar di atas lahan seluas 2 hektare. Langkah ini bertujuan untuk mengurai kemacetan yang selama ini kerap terjadi di jalan lintas Sumatra yang melalui lokasi pasar.