BATAN Kembangkan Sorgum Varietas Unggul
Editor: Koko Triarko
“Bila dibandingkan dengan pahat, galur mutan harapan ini memiliki batang lebih pendek. Galur mutan harapan pertama (GHP1) tingginya hanya 85 cm, dan GHP2 tingginya 105 cm, sedangkan pahat mempunyai tinggi batang 155 cm,” papar Sihono.
Ia menjelaskan, galur mutan harapan telah diujicobakan di beberapa lokasi, antara lain di Bantul, Bali, Gunung Kidul, Probilinggo, Citayam, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan (Maros), dan Majalengka.
“Pengujian ini dilakukan untuk dua musim, kemarau dan hujan. Dan, menjadi salah satu persyaratan yang harus dilakukan sebelum galur mutan harapan ini dilepas kepada masyarakat sebagai varietas unggul baru,” kata Sihono.
Sorgum merupakan tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan pengganti nasi yang selama ini konsumsi oleh masyarakat Indonesia. Sorgum sangat baik untuk kesehatan, karena kandungan gulanya tidak terlalu tinggi, sehingga cocok bagi mereka yang mengindap penyakit gula.
Selain sebagai bahan pangan, terdapat jenis sorgum hijauan (forage sorghum) yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan sorgum manis (sweet sorghum) yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku gula cair (sirup).
Untuk jenis sorgum manis ini dapat diproses lebih lanjut menjadi bioetanol, karena mempunyai kandungan air nira batang yang tinggi.
Bila galur mutan harapan ini lolos sebagai varietas unggul sorgum, Sihono berharap varietas ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas dan dapat meningkatkan perekonomian.
“Semoga varietas ini dapat dipakai masyarakat dan membantu para petani, khususnya untuk lahan tidur atau marginal, karena sorgum itu diperuntukkan pada lahan-lahan marginal,” pungkasnya.