Belasan Ekor Gajah Liar Dekati Permukiman Warga di Riau
PEKANBARU – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau menyatakan, ada 11 ekor gajah sumatera (elephas maximus sumatranus), bergerak di dekat permukiman dan kebun milik warga di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau.
Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Dian Indriati mengatakan, pihaknya telah mengerahkan dua ekor gajah latih, untuk menghalau kawanan gajah liar tersebut. “Penggiringan satwa liar gajah yang berjumlah 11 ekor di dusun III Desa Karya Indah dilakukan dengan menggunakan gajah jinak dari Pusat Latihan Gajah Riau di Minas,” jelasnya, Sabtu (6/7/2019).
Proses penggiringan dilakukan sejak Jumat (5/7/2019) petang. Tim BBKSDA Riau, dibantu oleh beberapa warga, anggota Masyarakat Peduli Api (MPA) dan Babinsa desa setempat. “Kita masih melakukan penggiringan kawanan gajah liar dari lokasi semak belukar yang berdekatan dengan kebun warga,” tambahnya.
Dalam penggiringan tersebut, dilakukan penjagaan di beberapa titik tempat lintasan. Hal itu dilakukan, agar kawanan gajah liar tidak masuk kembali ke daerah pemukiman. “Sampai saat ini tim masih terus berada di lokasi melakukan penjagaan,” tandasnya.
Gajah sumatera liar, dalam tiga bulan terakhir ke luar dari jalur lintasannya dan memasuki perkebunan dan mendekati permukiman masyarakat. Sejak sebelum Idul Fitri 1440 H, enam ekor gajah liar masuk ke perkebunan warga di Kecamatan Peranap dan Kelayang, Kabupaten Indragiri Hulu.
Hingga kini, proses penghalauan masih berlangsung. Hal itu untuk menggiring gajah liar ke habitatnya di kawasan hutan lansekap Tesso Nilo. Dian mengatakan konflik gajah liar dengan manusia pada tahun ini memang meningkat dibandingkan tahun lalu.