Berawal dari Hobi, Eva Budi Sukses Usaha Donat
Editor: Koko Triarko
BANYUMAS – Penggemar donat yang pada akhirnya menjadi pengusaha donat, itulah Eva Budi Mulyati, mantan pegawai honorer yang memilih untuk menekuni bisnis donat. Usaha yang diawali dengan ketidaksengajaan ini, sekarang sudah mempunyai omset 100-an kotak donat per bulan.
Terkait usahanya ini, Eva mengaku bersama suami, Gahyul Dhika, sangat suka makan donat. Hingga suatu hari, Eva mencoba untuk membuat donat sendiri. Karena membuat dalam jumlah banyak, akhirnya sebagian donat dibagikan kepada tetangga.
“Ternyata tetangga pada suka donat buatan saya, bahkan beberapa ibu-ibu langsung pesan, padahal saya buat donat untuk dimakan sendiri saja awalnya, tidak ada niat untuk berjualan. Karena banyak yang pesan, akhirnya saya berusaha penuhi pesanan tersebut,” kata ibu satu anak ini, Selasa (9/7/2019).
![](https://www.cendananews.com/wp-content/uploads/2019/07/Eva-Budi-Mulyati-300x169.png)
Pesanan terus mengalir, dari mulai pesanan untuk konsumsi sendiri, hingga untuk hidangan arisan, hidangan tadarus selama bulan puasa, untuk oleh-oleh dan lainnya.
Akhirnya, Eva memantapkan diri untuk membuka usaha donat. Saat ini, donat dengan nama Goodonut tersebut menjadi pundi-pundi rezeki bagi keluarga kecilnya.
Untuk melengkapi usahanya, Eva membuat beberapa varian rasa donat, mulai dari coklat, coklat lumer, keju, vanila, tiramitsu dan lainnya. Satu kotak donat berisi 8 biji, dijual dengan harga yang sangat terjangkau, Rp 20.000.
“Saya pilih harga yang terjangkau, tetapi meskipun donat kampung, rasanya tidak kalah dengan donat yang dijual di mall-mall,” tuturnya.
Tekstur donat buatan Eva memang berbeda dengan donat kebayakan, lebih lembut dan empuk dan bagian tengahnya tidak bolong. Kelebihan lainnya, donat ini dibuat dengan sepenuh hati, karena pembuatnya memang penggemar donat.