Di Era Revolusi Industri 4.0, Pertanian Tetap Tulang Punggung Pembangunan

Editor: Mahadeva

JEMBER – Pertanian tetap menjadi tulang punggung pembangunan Indonesia di era revolusi industri 4.0. Sektor pertanian, masih memberikan kontribusi terbesar bagi pendapatan negara.

Bahkan, sektor pertanian menjadi penampung tenaga kerja terbanyak di Indonesia. Namun, tentu saja pertanian di era revolusi industri 4.0, perlu memanfaatkan kecanggihan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Seperti penggunaan Internet of Things (IoT), Artificial Intellegence (AI), Autonomous Robotic, sampai big data analitics. Kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pertanian perlu ditingkatkan, mengingat pekerjaan bersifat repetitif bakal hilang di masa depan.

Subandi, Deputi Menteri PPN/KepalaBappenas Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan saat ditemui di The International Conference on Agricultural and Life Sciences (ICALS) 2019, Rabu (31/7/2019) – Foto Kusbandono.

Pendapat ini disampaikan oleh Subandi, Deputi Menteri PPN/Kepala Bappenas Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan, dalam “The International Conference on Agricultural and Life Sciences (ICALS) 2019” yang digelar Fakultas Pertanian Universitas Jember, Rabu (31/7/2019).

“Menurut hasil studi FAO untuk mencukupi kebutuhan pangan dunia di 2050 maka produktivitas pertanian harus meningkat menjadi 70 persen, sementara lahan pertanian makin menyusut. Sementara itu diperkirakan 49 persen pekerjan manual di bidang pertanian bakal hilang digantikan mesin. Problema seperti ini juga mulai kita rasakan,” papar Subandi, dalam acara yang merupakan hasil kerjasama dengan bekerja sama dengan Islamic Development Bank, Pusat Unggulan Tanaman Industri (PU BioTIn) Universitas Jember, serta Pasca Sarjana Universitas Jember di Gedung Soetardjo tersebut.

Lihat juga...