Dolar AS Melemah pada Akhir Perdagangan Sabtu

Karyawan menghitung mata uang dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta. (Antara)

NEW YORK — Kurs dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena para pelaku pasar berspekulasi kemungkinan penurunan suku bunga segera oleh Federal Reserve.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan minggu ini bahwa arus lintas seperti ketegangan perdagangan dan kekhawatiran tentang pertumbuhan global telah membebani aktivitas ekonomi Amerika Serikat dan prospeknya.

Dalam sambutannya yang disiapkan untuk anggota parlemen di Komite Jasa Keuangan, di mana ia bersaksi tentang Laporan Kebijakan Moneter Setengah Tahunan, Ketua Fed mengatakan banyak peserta pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) “melihat bahwa kasus untuk kebijakan moneter yang agak lebih akomodatif telah menguat.”

Powell mengatakan para pejabat Fed memperhatikan arus lintas yang sedang berlangsung dari pertumbuhan global hingga perdagangan pada pertemuan FOMC Mei, menambahkan bahwa sejak itu “arus lintas telah muncul kembali, menciptakan ketidakpastian yang lebih besar.”

Pernyataan tersebut mendukung ekspektasi pasar untuk penurunan suku bunga yang akan datang dari bank sentral AS. Namun, data inflasi AS yang lebih kuat dari perkiraan yang dirilis pada Kamis (11/7/2019) meredupkan kembali pandangan tersebut.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,24 persen menjadi 96,8179 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1271 dolar AS dari 1,1258 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2571 dolar AS dari 1,2525 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7023 dolar AS dari 0,6975 dolar AS.

Lihat juga...