Dongeng dan Dolanan Anak, Ajarkan Budi Pekerti Luhur
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
YOGYAKARTA – Sejumlah anak dari berbagai usia nampak asyik mendongeng di atas panggung. Dengan gaya khas masing-masing, mereka terlihat penuh semangat menceritakan dongeng yang mereka bawakan. Ada yang tampak malu-malu, namun ada pula yang begitu menghayati.
Itulah gambaran suasana acara kegiatan internalisasi tradisi melalui permainan tradisional anak dan dongeng yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud) RI bertempat di Lapangan Trirenggo, Bantul, sejak Rabu-Kamis (10-11/7/2019).
Kegiatan yang melibatkan ratusan anak ini sendiri digelar sebagai wujud kepedulian terhadap kearifan budaya lokal. Khususnya terhadap permainan tradisional anak dan cerita rakyat atau dongeng.
Kepala Seksi Ekspresi Kemendikbud RI, Satriyo Pujiraharjo, mengatakan, permainan tradisional anak sebagai warisan leluhur saat ini sudah mulai diabaikan di tengah masyarakat, terutama bagi generasi muda.
“Padahal di dalam permainan tradisional terdapat unsur pembentukan karakter dan jati diri bangsa,” katanya, saat ditemui di sela acara.
Oleh karena itu, melalui kegiatan internalisasi tradisi melalui permainan anak dan dongeng, Satriyo berharap dapat turut menjaga melestarikan nilai-nilai tradisi dan memajukan kebudayaan lokal.
Sebagai warisan budaya bangsa, permainan tradisional dan dongeng, menurut Satriyo, dapat dimanfaatkan sebagai sarana menanamkan nilai-nilai budaya bangsa.
Sebab itu, permainan tradisional anak-anak, menurut Satriyo sangat penting dan tidak seharusnya dilupakan. Melalui permainan tradisional, anak-anak akan dididik sportivitas, berani bersaing, kejujuran, kepahlawanan dan disiplin.