Gerhana Bulan Sebagian, Akan Berlangsung Selama Lima Jam

Editor: Makmun Hidayat

JAKARTA — Peristiwa Gerhana Bulan Sebagian merupakan peristiwa gerhana pertama yang dialami oleh Indonesia di tahun 2019 dan akan berlangsung lebih dari lima jam. Walaupun, sebelumnya ada peristiwa Gerhana Bulan Total tapi peristiwa tersebut tidak bisa disaksikan oleh masyarakat di Indonesia karena sedang berada dalam waktu siang hari.

Ahli Astronomi Planetarium dan Observatorium Jakarta, Cecep Nurwendaya, menyatakan bahwa peristiwa gerhana bulan hanya bisa terjadi saat bulan ada pada posisi purnama.

“Gerhana ini bisa diakses lebih dari setengah penduduk dunia. Walaupun kita di Indonesia hanya mampu melihat sebagian. Rangkaian gerhana ini akan berlangsung selama 5 jam 33 menit. Sementara rangkaian gerhana bulan parsial akan berlangsung hampir tiga jam,” kata Cecep saat edukasi sebelum peneropongan gerhana bulan dimulai di Pelataran Planetarium dan Observatorium Jakarta, Selasa malam (16/7/2019).

Berdasarkan perhitungan astronomi, Gerhana Bulan Sebagian akan dimulai pada pukul 01.43 WIB pada 17 Juli 2019 atau pukul 21.43 GMT pada 16 Juli 2019.

“Fenomena ini bisa dilihat dengan mata telanjang. Tapi jelasnya, jika sudah masuk ke wilayah penumbra, yaitu pada pukul 03:01 WIB hingga pukul 05:59 WIB. Bagi umat Islam, di momen inilah saatnya melakukan salat gerhana,” ucap Cecep.

Cecep menjelaskan bahwa fenomena GBS kali ini termasuk dalam seri Saros 139, yaitu yang ke-21 dari total 79 kali seri. Seri ini bermula pada tanggal 9 Desember 1658.

Menurut data, gerhana seri Saros 139 berikutnya atau yang ke-22, akan terjadi sekitar 18 tahun lagi, yaitu pada tanggal 27 Juli 2037.

“Hanya saja, masyarakat di wilayah Indonesia sama sekali tidak dapat menikmatinya. Yang bisa menikmati adalah masyarakat di balik dunia kita, yaitu wilayah benua Amerika,” ujar Cecep.

Lihat juga...