Gunung Kidul Kaji Pembangunan Rusunawa Baru

Ilustrasi. -Dok: CDN

GUNUNG KIDUL – Pemkab Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan kajian rencana pembangunan rumah susun sederhana sewa baru.

Hal itu menjadi respon, setelah melihat antusiasme warga untuk tinggal di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Karangrejek, Desa Karangrejek, Wonosari, cukup tinggi.

“Saat ini masih dalam proses, harapannya akhir tahun perencanaan selesai disusun dan segera diajukan ke pemerintah pusat sehingga di 2021, pembangunan bisa dimulai,” kata Kepala Bidang Perumahan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunung Kidul, Bambang Antono, Sabtu (13/7/2019).

Alasan untuk meminta bantuan ke pusat, tidak lepas dari besarnya dana yang dibutuhkan untuk pembangunan. Dari perhitungan yang dilakukan, proses pembangnan membutuhkan dana hingga Rp30 miliar. “Anggaran pemkab sangat terbatas sehingga kami akan mengajukan bantuan ke pemerintah pusat, sama seperti pada saat dibangunnya Rusunawa Karangrejek,” jelasnya.

Direncanakan, rusunawa baru juga akan berlokasi di Desa Karangrejek. Total luas lahan yang disediakan saat ini mencapai 12 hektare. “Kebetulan di Karangrejek, pemkab memiliki lahan. Jadi, rencananya akan digunakan untuk membangun rusunawa baru,” katanya.

Dua alasan pembangunan rusunawa baru yaitu, program pembangunan rusunawa di Kementerian PUPR, dan karena tingginya antusiasme masyarakat untuk tinggal di Rusunawa Karangrejek. Saat ini, daftar tunggu rusunawa mencapai 400 orang. “Jadi, kami menyusun rencana untuk membangun yang baru lagi melalui dana dari pemerintah pusat,” katanya.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rusunawa Karangrejek, Nurgiyanto, membenarkan adanya rencana pemkab membangun rusunawa baru. Meski demikian, pihaknya tidak ikut campur dalam kebijakan tersebut karena fokus dengan pengelolaan Rusunawa Karangrejek.

Lihat juga...