Hasil Pertanian Bantu Penuhi Biaya Pendidikan Anak

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Masyarakat agraris di Lampung Selatan (Lamsel) masih mengandalkan hasil pertanian untuk kebutuhan hidup.

Bersandar pada usaha hasil pertanian, perkebunan sejumlah warga memiliki investasi jangka panjang salah satunya untuk pendidikan.

Usman, warga Desa Gayam, Kecamatan Penengahan menyebut, sektor usaha perkebunan menjadi sumber penghasilan utama. Selain itu ia masih memiliki lahan pertanian sawah untuk pemenuhan kebutuhan harian.

Usman (tengah) mengupas buah kakao hasil panen kebun miliknya – Foto: Henk Widi

Usman menyebut hasil pertanian kakao atau kopi coklat menjadi salah satu investasi turun temurun. Sebab sejak sang ayahnya masih hidup, biaya pendidikan baginya sejak SD hingga jenjang SMA berasal dari hasil kebun.

Selain kakao, pada masa kejayaan lada serta vanili, hasil panen bisa dipergunakan untuk biaya pendidikan. Hasil perkebunan sebagai penyokong pendidikan masih dilestarikan hingga kini.

Meski hanya tamatan SMA, Usman menyebut pentingnya pendidikan membuat ia menyisihkan hasil pertanian untuk ditabung.

Pergerakan harga komoditas pertanian diakuinya ikut berdampak positif bagi petani. Sebab panen dengan harga jual yang menjanjikan buah kakao, cengkih dan padi bersamaan dengan jelang tahun ajaran baru sekolah.

Meski kebutuhan keluarga meningkat, prioritas biaya pendidikan anak dialokasikan dari hasil penjualan komoditas pertanian.

“Semangat agar anak anak bisa memiliki pendidikan lebih tinggi dari orangtua membuat saya menabung dalam bentuk tanaman produktif yang bisa dijual saat dibutuhkan,” terang Usman saat ditemui Cendana News, Selasa (2/7/2019) petang.

Lihat juga...