Irigasi Lancar Harapan Petani Lamtim Kala Masa Tanam Gadu

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Irigasi lancar dengan pasokan air cukup untuk lahan pertanian dimanfaatkan petani Lampung Timur (Lamtim) menggarap lahan sawah saat musim kemarau.

Basir, warga Desa Jukio, Kecamatan Gunung Pelindung menyebut irigasi digunakan secara bergilir. Saluran irigasi atau siring bahkan baru digunakan usai diubah dari saluran alami menjadi permanen.

Ratusan hektare lahan untuk penanaman padi sawah di wilayah tersebut diakuinya mengandalkan air irigasi. Sebagian saluran irigasi bahkan merupakan peninggalan presiden Soeharto dalam proyek rawa Sragi.

Saat masa tanam gadu, meski sebagian wilayah kekurangan air, Basir memastikan sebagian petani mulai tahap pengolahan lahan.

Usai pengolahan lahan (labuh) sebagian petani menebar benih (ngurid) bahkan sebagian mulai menanam padi (tandur). Masa tanam musim gadu yang dilakukan petani dengan adanya pasokan air lancar sebagian memakai padi varietas IR64 yang tahan kekeringan.

Peningkatan saluran irigasi dari siring alam menjadi siring permenan memudahkan petani membagi air agar bisa digunakan untuk menanam padi, sayuran dan buah.

“Pembangunan siring permanen sengaja dikebut karena ada sumber air pada bagian atas lalu dibuat menjadi bendungan dialirkan melalui siring permanen yang selesai dibuat,” papar Basir saat ditemui Cendana News, Minggu (28/7/2019) sore.

Memanfaatkan saluran irigasi yang terhubung hingga dua kilometer lebih, petani masih bisa menanam kala musim gadu. Saat kemarau, sebagian petani diakuinya bahkan melakukan proses perbaikan sejumlah saluran air yang kering.

Sebab pada sejumlah saluran tersier proyek irigasi di wilayah tersebut, sebagian bocor. Seusai irigasi mulai diperbaiki dan kering, petani bisa memanfaatkan air untuk melakukan penanaman padi.

Lihat juga...