Jelang Operasi Pemisahan, Bayi Rahman dan Rahim Butuh Perhatian

Editor: Mahadeva

BEKASI – Balita kembar siam, Ahmad Rahman Al Ayyubi dan Ahmad Rahim Al Ayyubi, menunggu proses pemisahan. Usia keduanya saat ini sudah memasuki 10 bulan.

Bayi kembar siam putra dari pasangan suami istri Romi Darma Rachim (35) dan Ika Mutia Sari (30) tersebut, tinggal di Jalan Bintara Jaya IV, No.64 RT/RW 014/009, Kampung Tambun Kelurahan Bintarajaya, Kota Bekasi Jawa Barat. Keduanya lahir dengan operasi sesar di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat pada 24 September 2018 lalu.

Balita kembar siam Rahman dan Rahim, saat ini membutuhkan bantuan dan perhatian lantaran kondisi tubuhnya menyatu. Bahkan, organ jantung dan hati keduanya juga menyatu, sehingga aktivitas gerak keduanya menjadi terbatas.

Romi Dharma Rachim (35), ayah dari bayi kembar siang Rahman dan Rahim warga Bekasi, saat ditemui Cendana News (29/7/2019) – Foto M Amin

karena kondisi fisiknya, meski bisa bertahan hingga usia 10 bulan, bayi mungil tersebut membutuhkan bantuan. Bobot badannya tidak ideal seperti bayi seusianya. “Saat ditimbang di rumah sakit, berat badan badan mereka hanya 10 kilogram dengan usia 10 bulan. Harusnya satu bayi beratnya bisa 10 kilogram, namun mereka berdua 10 kilogram,” kata Romi, sang ayah, saat ditemui di rumahnya, Senin (29/7/2019).

Meski organ jantung dan hatinya menyatu, mereka memiliki organ berbeda. Hanya saja, kinerjanya tidak maksimal karena posisinya saling menempel diantara tubuh Rahman dan Rahim. Selain tubuh dan organnya menyatu, salah satu dari bayi kembar itu ada yang menderita kelainan otak bawaan, atau istilah medisnya dandy walker syndrome.

Lihat juga...