Jumlah Balita ‘Stunting’ di Kaltim Tergolong Tinggi
“Kesehatan akan mahal ketika kita tidak berusaha mencegah. Tapi kesehatan akan murah, ketika kita aktif melakukan pencegahan. Untuk mencegah jangan sampai stunting, ibu perlu memperhatikan asupan gizi seperti rutin mengkonsumsi kacang hijau, buah, dan makanan tambahan bagi anak,” katanya.
Di Provinsi Kaltim, kata dia, balita dalam keadaan stunting tercatat ada 30,6 persen. Rinciannya adalah stunting berasal dari Kota Bontang sebesar 32,4 persen, Kabupaten Kutai Timur terdapat 32,2 persen, Kabupaten Penajam Paser Utara ada 31,9 persen.
Kemudian di Kabupaten Paser tercatat ada 31,8 persen, di Kota Samarinda ada 28,8 persen, Kota Balikpapan ada 30,3 persen, Kabupaten Mahulu ada 30,4 persen, dan Kabupaten Berau tecatat memiliki 30,5 persen balita stunting.
Jumlah balita stunting sebesar itu, katanya, tergolong tinggi karena menurut organisasi kesehatan dunia World Health Organization (WHO), persentasenya terbagi dalam empat kategori.
“Kategori pertama, status rendah dengan skor 20 persen ke bawah, kategori dua, medium dengan skor 20-29 persen, kategori tiga, status tinggi yang angkanya antara 30-39 persen, dan kategori empat status sangat tinggi dengan skor 40 persen ke atas,” demikian Agustinus Teguh Santoso. (Ant)