Kisah Subro, Jamaah Haji Tunanetra yang Memeluk Kakbah
MEKAH – Tak seperti jamaah lain, Subro calon haji dari Embarkasi JKG-25, asal Serang, Banten, menunaikan rukun Islam yang kelima sebagai calon haji tunanetra.
Ia barangkali hanya sedikit dari orang yang dipilih menjadi tamu Allah dalam keterbatasannya. Namun, hal itu tak mengurangi rasa syukurnya karena telah terpanggil ke Baitullah.
Melalui perjuangan panjang yang pada akhirnya membuahkan hasil yang manis, keajaiban-keajaiban seperti tak pernah berhenti menghampirinya.
Bahkan hingga ia menginjakkan kakinya di Kota Mekkah nan suci. Sesaat setelah malam tiba di Mekkah, Subro bersama rombongan mengikuti umrah wajib pada pagi hari.
Ia bisa merasakan betapa padatnya Masjidil Haram ketika itu. Ia dibimbing oleh rekannya saat masuk ke dalam Masjidil Haram.
Subro mencium bau wangi yang amat asing, namun membuat tubuhnya merasa ringan dan nyaman. Ia kemudian menyadari bahwa ini adalah aroma surga yang dipancarkan oleh Kakbah.
Subro mengikuti tawaf mengelilingi Kakbah sebanyak tujuh kali dalam lautan manusia yang semakin lama semakin padat. Namun, ada hal yang membuatnya merasa takjub ketika tubuhnya seperti ditarik perlahan mendekat menuju pusat pusaran.
Kakbah seperti menarik magnet yang menarik tubuh Subro untuk mendekat. Hingga Subro merasa takjub ketika tubuhnya bisa memeluk Kabah.
Padahal, ini musim haji dimana umat dari berbagai penjuru bumi berkumpul di Masjidil Haram. Area tawaf sesak dengan manusia. Mereka bertasbih, berzikir, dan berdoa sepanjang 7 kali putaran tawaf.
Entah tangan siapa yang menarik Subro dalam pusaran manusia bertawaf di Baitullah. Semakin dekat, semakin dekat, sampai tangannya bisa menyentuh dinding Kakbah. Subro mengaku ada yang memberinya jalan. Tangan itu terus menarik, seolah mengarahkan tangannya menyentuh dinding Kakbah.