Konflik Teluk Memanas, Kuwait Perketat Keamanan Pelabuhan
KAIRO – Angkatan Laut dan otoritas pelabuhan Kuwait, akan mempersiapkan rencana keamanan untuk melindungi pelabuhan-pelabuhan eksportir utama OPEC.
Hal tersebut dilansir media setempat, di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan negara-negara Barat. “Protokol koordinasi gabungan ditandatangani periode penting yang dilalui kawasan tersebut dari segi keamanan,” kata Manajer Otoritas Pelabuhan Kuwait, Sheikh Yousef Abdullah al-Nasser al-Sabah, Minggu (14/7/2019).
Skeikh Yousef mengatakan, dibutuhkan upaya bersama untuk menjaga keamanan pelabuhan negara kecil di Teluk. Hal itu untuk memastikan kesiapan penuh terhadap potensi keadaan darurat apapun.
Hubungan antara Iran dan negara-negara Barat semakin memanas, setelah Inggris menyita tanker Iran di lepas Pantai Gibraltar pekan lalu. London mengatakan, kapal perang mereka, HMS Montrose, telah memperingatkan kapal-kapal Iran yang berupaya menghadang tanker milik Inggris yang akan melintasi Selat Hormuz.
Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt mengatakan, Inggris dapat memfasilitasi pembebasan tanker minyak milik mereka, apabila Teheran memberi jaminan tidak akan pergi ke Suriah. Tanker Grace 1 pekan lalu disita oleh Marinir Kerajaan Inggris di lepas pantai wilayah Gibraltar di Mediterania Inggris. Tanker tersebut diduga melanggar sanksi terhadap Suriah.
Sementara Iran mendesak Inggris, agar membebaskan kapal tersebut. Dan dalam kesempatan yang sama Iran membantah mengirim minyak ke Suriah dan melanggar sanksi Uni Eropa.
Hunt mengatakan, percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Iran konstruktif. Dan Mohammad Javad Zarif menjelaskan kepadanya, bahwa Iran ingin menyelesaikan isu tersebut dan tidak berupaya meningkatkan ketegangan.