Lima Titik Panas Indikasi Karhutla Terdeteksi di Riau
PEKANBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, mendeteksi lima titik panas sebagai indikasi awal terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dengan tingkat kepercayaan di atas 50 persen.
BMKG menyatakan, lima titik panas yang terpantau melalui citra satelit Terra dan Aqua pada Jumat (19/7) pagi tersebut menyebar di Bengkalis, Rokan Hilir dan Pelalawan.
“Tiga titik panas di Bengkalis dan satu titik masing-masing di Rokan Hilir dan Pelalawan,” kata Analis BMKG, Sanya Gautami, dalam keterangannya yang diterima di Pekanbaru, Jumat (19/7/2019).
Secara umum, Sanya mengatakan, titik panas tidak hanya menyebar di Provinsi Riau, namun di lima provinsi lainnya di Pulau Sumatra. Selain tiga titik panas di Riau, turut terdeteksi 14 titik panas di Sumatra Selatan, tiga titik di Bengkulu, dua titik panas di Jambi dan satu titik masing-masing di Lampung serta Sumatra Utara.
Sementara itu, dari lima titik panas di Riau, BMKG menyatakan dua titik di antaranya dipastikan sebagai titik api atau indikasi kuat terjadinya kebakaran, dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen hingga 100 persen.
“Dua titik api terdeteksi di Pulau Rupat Bengkalis dan Kecamatan Kuala Kampar, Pelalawan,” ujarnya.
Satuan tugas pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan Provinsi Riau terus giat melakukan sosialisasi kepada masyarakat, agar turut berperan aktif mencegah kebakaran. Salah satu kegiatan patroli yang kini rutin dilakukan di wilayah Kampar, bersamaan dengan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 105 Kabupaten Kampar.
“Jangan ragu. Laporkan langsung kepada kami, jika menemukan titik kebakaran dan melihat diduga pelaku pembakaran,” kata Komandan Komando Distrik Militer 0313/KPR, Letkol Inf. Aidil Amin.