Mahasiswa UB Hadirkan Inovasi Alat Sterilisasi Media Tanam Jamur
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
MALANG – Berdasarkan data pusat statistik, konsumsi jamur di Indonesia cukup tinggi yakni mencapai 0,18 kilogram per kapita.
Hal tersebut, membuka peluang untuk menjadikan komoditas jamur agar bisa berkontribusi besar dalam peningkatan pembangunan ekonomi di sektor pertanian dan ketahanan pangan.
Hanya saja, selama ini kapasitas produksi di tingkat petani belum mampu memenuhi kebutuhan pasar lokal maupun luar negeri. Lamanya proses sterilisasi media tanam, menjadi salah satu faktor penghambat dalam proses produksi jamur.
Melihat permasalahan tersebut, tiga mahasiswa lintas fakultas yakni Fakultas Teknik (FT) dan Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (UB) membuat sebuah inovasi untuk mempersingkat waktu proses sterilisasi media tanam jamur menggunakan alat Pulse Electric Sterilization for Mushroom Cultivation (PECMAN).
Tiga orang mahasiswa tersebut yaitu Muhammad Khuzain (FT), I Wayan Angga Jayadiyuda (FT), dan Dwi Uchtiyawati Rohmah (FTP).
Ketua tim, Muhammad Khuzain, menjelaskan, PECMAN merupakan inovasi alat sterilisasi media jamur menggunakan Pulse Electric Field (PEF).
Berbeda dengan metode sterilisasi konvensional yang memakai cara pengukusan, PECMAN justru menggunakan pulsa elektrik untuk memberikan tegangan sebesar 22 volt langsung terhadap media tanam.
“Tegangan tinggi inilah yang akan memberikan kondisi reduce terhadap mikroba,” jelasnya di gedung Teknik elektro FT UB, Senin (1/7/2019).
Menurutnya, selama ini para petani biasa melakukan proses sterilisasi secara konvensional dengan cara autoclaf, dimana media tanam dikukus dalam drum besar yang memakan waktu 8 jam agar steril, barulah bisa ditanam bibit.