Ongol-Ongol Pecak, Kuliner Legendaris dari Betawi

Editor: Mahadeva

Ibu Suhada, warga KH Mokhtar Tabrani Telukbuyung, Bekasi Utara, Kota Bekasi – Foto M Amin

BEKASI – Jajanan Ongol-Ongol Pecak, dulu cukup diminati oleh anak sekolah. Disamping menyegarkan, jajajan tersebut diburu anak sekolah karena bisa mengeyangkan.

Ongol-Ongol Pecak adalah makanan berbahan baku tepung terigu dan sagu aren. Pembuatannya, dipadu dengan gula aren dan santan. “Ongol ongol pecak adalah nama khas Betawi. Sekarang nama kerennya Es Selendang Mayang. Dulu cukup digemari dan banyak dijual pikulan di sekolah atau jajanan keliling kampung,” ujar Ibu Suhada, warga KH Mokhtar Tabrani Telukbuyung, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Sabtu (13/7/2019).

Ongol Pecak, minuman khas Betawi disamping menyegarkan bisa mengeyangkan – Foto M Amin

Ongol-Ongol pecak dalam istilah Betawi juga dikenal dengan nama Obyok. Pemberian nama menjadi Selendang Mayang, dikarenakan adanya kreasi warna. Ongol pecak sebagai makanan khas Betawi, memiliki catatan sejarah tersendiri. Nama Obyok, diberikan karena bahan bakunya mirip kue agar-agar. Cara memakannya dikasih gula aren dan es jika ingin lebih menyegarkan.

“Belakangan ini banyak kreasi dibuat untuk ongol-ongol pecak, seperti menyerupai pelangi atau motif selendang. Jingga diberi nama Es Selendang Mayang. Dulu orang Betawi cuma dikenal ongol-ongol pecak atau obyok,” tutur Suhada.

Bahan baku yang digunakan adalah serbuk aren, terigu, tepung dan tepung beras. Biasanya ditambah pewarna buatan, untuk menambah selera. Cara penyajiannya, menggunakan santan kelapa dipadu dengan gula aren. Obyok juga sering dihidangkan disetiap hajatan pernikahan, sebagai hidangan tambahan. Ongol-Ongol pecak, bisa menjadi kue yang mengeyangkan karena bahan bakunya terbuat dari tepung beras dan serbuk aren.

Lihat juga...