Panen Jagung, Berkah Jasa Manol dan Pemilik Mesin Perontok

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Puncak masa panen jagung mulai berlangsung di wilayah Lampung Selatan (Lamsel). Masa panen jagung tersebut menjadi berkah bagi penyedia jasa angkut atau dikenal dengan Manol jagung.

Selain bagi manol jagung, berkah juga dialami oleh pemilik mesin perontok jagung di wilayah Lamsel. Suhadi, salah satu manol jagung mengaku saat musim panen ia mendapatkan penghasilan jasa manol.

Sekali masa panen, Suhadi menyebut dari sejumlah pemilik kebun jagung ia bisa mendapatkan hasil Rp100 ribu hingga Rp200 ribu. Sebab dengan ongkos manol memakai kendaraan roda dua ia bisa mengangkut 15 hingga 20 karung.

Suhadi, salah satu penyedia jasa angkut atau manol jagung mendapatkan keuntungan selama masa panen – Foto: Henk Widi

Dalam sekali proses pengangkutan ia bekerja bersama sekitar 5 hingga 6 orang rekan yang mencoba peruntungan sebagai manol. Upah disebutnya menyesuaikan jarak, medan yang dilalui.

Pada panen sejak akhir Juni, ia memastikan menyediakan jasa manol di lokasi yang relatif jauh. Pada lokasi yang dekat, para penyedia jasa manol mendapat upah Rp3.000 per karung, jarak lebih jauh diupah Rp5.000.

Saat kondisi harga jagung membaik pemilik jagung kerap masih memberi bonus. Upah yang diperoleh disebutnya bisa dipergunakan untuk membeli bensin, perbaikan motor dan keperluan sehari-hari.

“Manol jagung hanya berlangsung selama satu bulan selama musim panen sehingga peluang mendapatkan uang bisa dipergunakan untuk menghidupi keluarga,” terang Suhadi, salah satu manol jagung saat ditemui Cendana News, Selasa (9/7/2019).

Lihat juga...