Peneropongan GBS Menyedot Perhatian Masyarakat

Editor: Makmun Hidayat

JAKARTA — Ditengah keterbatasan fasilitas dan kondisi lingkungan di Planetarium dan Observatorium Jakarta, fenomena Gerhana Bulan Sebagian yang dimulai sejak pukul 02.00 WIB masih menyedot perhatian masyarakat. Mereka rela menanti hingga waktu subuh untuk melihat puncak Gerhana Bulan Sebagian terjadi dengan dibantu ahli astronomi dan anggota komunitas pecinta astronomi.

Kepala Satuan Pelaksana Teknik Pertunjukan dan Publikasi Planetarium dan Observatorium Jakarta, Eko Wahyu Wibowo, mengemukakan bahwa Planetarium dan Observatorium Jakarta menyelenggarakan kegiatan peneropongan sebagai bagian dari visi dan misi mereka.

“Kami mengharapkan semakin banyak orang yang mencintai langit kita. Karena itu kita selalu aktif menyelenggarakan aktifitas seperti sekarang. Walaupun banyak yang bilang Jakarta ini polusi udara dan polusi cahayanya tinggi,” kata Eko di sela-sela kegiatan peneropongan Gerhana Bulan Sebagian di Planetarium dan Observatorium Jakarta, Rabu (17/7/2019).

Puncak Gerhana Bulan Sebagian +7 menit. -Foto: Ranny Supusepa

Eko mengakui bahwa saat ini para ahli astronom dari Planetarium dan Observatorium Jakarta harus benar-benar mencari waktu yang tepat untuk melakukan observasi.

“Sekarang kita mencari solusi waktu yang tepat untuk melakukan observasi. Kalau dulu sejak sore sudah bisa, sekarang ya kita bikin lebih malam. Yang penting masyarakat masih bisa melakukan observasi dan kami bisa melakukan edukasi sesuai tupoksi kami,” ujarnya lebih lanjut.

Siska, salah satu siswi SMA Negeri di Jakarta, menyebutkan dirinya dan teman-temannya mendapatkan informasi tentang peneropongan ini dari sosial media.

Lihat juga...