Puskesmas Wates Miliki Kader Ibu Hamil

Editor: Koko Triarko

YOGYAKARTA –  Memanfaatkan para kader kesehatan di masyarakat, Puskesmas Wates, Kulon Progo, berinovasi membentuk kader ibu hamil di setiap dusun yang tersebar di 8 desa. Para kader ibu hamil ini dibentuk sebagai upaya menekan angka kematian pada ibu bayi di wilayahnya. 

Cukup luasnya wilayah serta banyaknya penduduk di kecamatan Wates, diakui berdampak pada banyaknya jumlah angka ibu melahirkan. Tak kecuali jumlah ibu melahirkan yang memiliki risiko tinggi. Seperti jika yang bersangkutan mengidap penyakit tertentu.

Kepala Puskesmas Wates, Eko Damayanti –Foto: Jatmika H Kusmargana

“Setiap tahun, di kecamatan Wates ini proyeksinya ada sekitar 600 ibu hamil. Dari jumlah ini, ada sebagian yang berisiko tinggi. Sehingga perlu ada pendampingan, untuk dapat menurunkan bahkan mencegah terjadinya kematian pada ibu melahirkan,” ujar Kepala Puskesmas Wates, Eko Damayanti, Jumat (19/7/2019).

Eko mengatakan, angka kematian ibu hamil/melahirkan di kecamatan Wates sebenarnya tidak tinggi. Pada 2018, tercatat hanya ada 1 kasus kematian ibu yang melahirkan. Itu pun karena yang bersangkutan memiliki penyakit kronis, yakni kanker.

“Namun kita tak ingin ada kasus kematian pada ibu hamil/ melahirkan. Kalau bisa setiap tahun, zero. Sehingga kita buat program kader pendamping ibu hamil ini,” katanya.

Ia menjelaskan, kader pendamping ibu hamil ditugaskan untuk mendampingi setiap ibu hamil yang berisiko di wilayah masing-masing. Satu orang kader bertanggung jawab atas satu orang ibu hamil. Sementara dari total 73 dusun yang ada, masing-masing terdapat sedikitnya 5 kader per dusun.

Lihat juga...