Rabies Ancam Pariwisata Flores dan Lembata
Editor: Mahadeva
MAUMERE – Di awal Juli 2019, Presiden Joko Widodo mendukung dan mendorong Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, NTT, menjadi Destinasi Wisata Premium.
Namun, belum sebulan presiden tiba, seorang wisatawan digigit anjing di Maumere, Kabupaten Sikka. “Belum sebulan Jokowi menyampaikan statementnya, pada Sabtu (20/7/2019), saya mendapat konsul dari sejawat dokter dengan kasus gigitan anjing pada seorang wisatawan mancanegara,” sebut dr. Asep Purnama, Sekretaris Komite Rabies Flores dan Lembata, Jumat (26/7/2019).
Wisatawan berkewarganegaraan Australia tersebut, sedang menginap di salah satu hotel di Maumere. Setelah tergigit anjing, Dia mendapatkan suntikan anti rabies di Puskesmas. Setelahnya, wisatawan tersebut kembali ke Bali dan melanjutkan suntikan rabies di Bali.
“Korbannya seorang wisatawan mancanegara yang sedang berlibur menikmati keindahan telaga tiga warna, Kelimutu. Saya yakin, kemungkinan masih ada korban gigitan HPR lainnya, yang ditangani oleh sejawat dokter lainnya,” ungkapnya.
Sementara, keamanan dan kenyamanan ditegaskan Asep, menjadi pendukung utama atau prasyarat mutlak berkembangnya sebuah daerah wisata. Jika Pulau Flores dan Lembata ingin menjadi tujuan wisata premium, yang banyak dikunjungi wisatawan, eliminasi virus rabies menjadi sesuatu yang wajib diupayakan. “Bicara pariwisata di Flores Lembata, tanpa mempedulikan keberadaan virus rabies, sama dengan membiarkan bom yang akan meledak sewaktu-waktu di Flores,” ujarnya.