Seni Pencak Silat Sejajar dengan Bela Diri Lainnya

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

BEKASI – Aktor yang juga pesilat asal Garut, Jawa Barat, Cecep Arif Rahman, menyebutkan bahwa seni bela diri pencak silat di tanah air sudah sejajar dengan bela diri lainnya. Gerakan dalam pencak silat, memiliki simbol tersendiri dan pengertiannya bisa bermacam-macam.

“Banyak orang yang tidak tahu bahwa gerakan dalam seni pencak silat rata-rata adalah simbolis. Artinya terlihat gerakan yang sama tetapi pengertiannya akan bermacam-macam, tergantung daerahnya,” ujar Kang Cecep, salah satu pemeran aktor film ‘Gundala’, kepada Cendana News, di Bekasi, Minggu (28/7/2019).

Dikatakan, bahwa seni bela diri silat di Indonesia 70 persen mengadopsi dari gerakan silat yang ada di tiga provinsi seperti di Jawa Barat, Sulawesi Selatan dan Sumatera Barat. Sisanya 30 persen asli lokal.

Hal tersebut imbuhnya, berdasarkan pengalamannya yang sudah keliling Indonesia untuk meneliti dan belajar langsung seni bela diri pencak silat yang ada di Indonesia. Dia mengaku, sudah belajar seni bela diri di Sumatera Barat dan juga Sulawesi Selatan. Hal tersebut dilakukan untuk lebih mengenal seni bela diri di tanah air.

“Saya pernah ke Nusa Tenggara Barat (NTB). Di sana ada perguruan silat yang berkembang yaitu silat Mang Ujang. Sejarahnya dulu ada orang dari Cianjur mengajarkan silat di sana,” ujarnya.

Kang Cecep mengaku background dasar silat yang dikuasainya merupakan silat panglipur, silat khas Garut yang lebih dulu dikembangkan di daerah Bandung. Beberapa aliran besar yang dianut dan dikreasikan pencak silat panglipur, meliputi aliran Cimande, Cikalong, Sabandar, Betawi dan Sera.

Menurutnya, ilmu bela diri yang dikuasainya banyak diaplikasikan untuk kebutuhan koreografi dan dia mengaku lebih mudah dalam menyesuaikan dengan keinginan sutradara. Hal tersebut dirasakan sendiri dalam pembuatan film ‘Gundala’.

Lihat juga...