Tim Geologi Unsoed: Semburan Gas di Kroya tak Berbahaya

Editor: Koko Triarko

PURWOKERTO – Tim Geologi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, turun tangan melakukan penelitian terhadap peristiwa semburan gas yang terjadi di Dusun Gumarang, Desa Sikampuh, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap. Dari hasil kesimpulan sementara, semburan gas tersebut dinyatakan tidak berbahaya.

Ketua Tim Geologi Unsoed, Eko Bayu Purwasatriya mengatakan,tim yang diterjunkan untuk melakukan investigasi terhadap semburan di Kroya terdiri dari lima orang. Awalnya, tim melakukan uji bakar di lokasi kejadian, untuk memastikan masih ada-tidaknya kandungan gas, serta mengetahui jenis kandungan gas.

“Saat tim tiba di lokasi, semburan sudah berhenti karena peristiwa semburan gas tersebut terjadi pada Sabtu, 13 Juli 2019, dan hanya berlangsung mulai petang hari hingga pukul 21.00 WIB. Setelah itu, semburan terhenti sampai sekarang,” kata Eko Bayu, Selasa (16/7/2019).

Lebih lanjut Eko menjelaskan, di sekitar lokasi semburan masih terdapat material sedimen yang didominasi pasir berwarna kehitaman serta lumpur. Material pasir tersebut merupakan endapan pantai yang ikut tersembur keluar bersama semburan gas. Saat dilakukan uji bakar, ternyata di sekitar lokasi semburan masih bias menyala, ketika disulut dengan korek api. Dari uji bakar tersebut, tim menyimpulkan, gas yang keluar dari semburan merupakan gas metan.

Ketua Tim Geologi Unsoed, Eko Bayu Purwasatriya (tengah) bersama tim yang meneliti semburan gas. -Foto: Hermiana E. Effendi

Namun, lanjutnya, untuk memastikan gas yang dikeluarkan termasuk jenis gas rawa (gas biogenic) atau termasuk gas bumi (gas termogenik), perlu dilakukan uji coba lebih lanjut, yaitu dengan uji isotop C13.

Lihat juga...