Utang Luar Negeri Naik 7,4 Persen Menjadi Rp5.521 Triliun
Menurut Bank Sentral, pengelolaan ULN pemerintah diprioritaskan untuk membiayai pembangunan, dengan porsi terbesar pada beberapa sektor produktif yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, yaitu sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial dengan porsi 18,8 persen dari total ULN pemerintah, sektor konstruksi (16,4 persen), sektor jasa pendidikan (15,8 persen), sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (15,1 persen), serta sektor jasa keuangan dan asuransi (14,3 persen).
Sedangkan ULN debitur swasta umbuh 11,3 persen (yoy). Pertumbuhan ULN itu lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan April 2019 yang sebesar 14,7 persen (yoy) karena menurunnya posisi utang di sektor jasa keuangan dan asuransi.
Pada Mei 2019, ULN swasta didominasi oleh sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor industri pengolahan, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara (LGA), serta sektor pertambangan dan penggalian dengan total pangsa 75,2 persen terhadap total ULN swasta.
Secara keseluruhan Bank Sentral menilai struktur ULN Indonesia tetap sehat. Hal itu terlihat dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir Mei 2019 sebesar 36,1 persen, atau di kisaran yang sama dengan April 2019. Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang dengan pangsa 87,3 persen dari total ULN. [Ant]