‘Blended Learning’, Alternatif Sistem Pembelajaran Ilmu Komunikasi
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
DENPASAR- Program blended learning menjadi salah satu program pendidikan di London School of Public Relations (LSPR). Program ini merupakan salah satu program pendidikan ilmu komunikasi yang ada di Indonesia.
Yackie, General Manager LSPR Bali, menjelaskan, blended learning program adalah program pendidikan yang menggunakan sistem 50 persen offline dan 50 persen online, diselenggarakan pertama kalinya di Bali oleh LSPR.
Yackie mengatakan, LSPR menyelenggarakan orientasi kepada mahasiswa/mahasiswi baru tahun ajaran 2019/2020 khususnya pada program ini beberapa waktu lalu, berlokasi di kampus LSPR Bali.
“Komunikasi memegang peranan penting dalam dunia pariwisata khususnya di Bali. Oleh sebab itu, melalui adanya LSPR Bali, saya berharap lulusan Ilmu Komunikasi dapat berkontribusi menjadi praktisi profesional yang dapat mempromosikan pariwisata Bali. Baik dalam skala nasional maupun internasional,” ujar Yackie saat ditemui dalam acara press conference dengan awak media di Kampus LSPR Bali di Jalan Raya Puputan No. 140 Renon, Sumerta Kelod, Denpasar, Bali, Kamis (22/8/2019).
Masih kata Yackie, program ini merupakan bukti dukungan lembaga pendidikan LSPR pada program pemerintah, khususnya pada peningkatan pendidikan generasi muda Indonesia.
Kegiatan orientasi mahasiswa baru tahun ajaran 2019-2020 ini berisikan gabungan informasi penting LSPR, seperti presentasi seputar akademik, peraturan yang berlaku di LSPR, proses pengisian KRS online maupun offline, dan tidak ketinggalan tutorial penggunaan Learning Management System (LMS) dalam penyelenggaraan KBM.
“Yang membedakan lembaga pendidikan LSPR dengan lembaga pendidikan komunikasi lain adalah LPSR selain menekankan pada ilmu komunikasi murni juga kami ajarkan ilmu Relations Communication dan Mass Media Management. Sementara untuk lembaga pendidikan lain hanya fokus terhadap ilmu komunikasi biasa,” tandasnya.