BNN Jadikan Banyuwangi Percontohan Desa Bersinar di Jawa Timur

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

BANYUWANGI – Beroperasinya bandara internasional di Kabupaten Banyuwangi, selain menunjang sektor pariwisata juga membuka peluang peredaran narkoba kian meningkat di Bumi Blambangan.

Hal tersebut membuat Badan Narkotika Nasional (BNN) memilih Kabupaten Banyuwangi untuk dijadikan pilot project Desa Bersinar (Bersih Narkoba) pertama di Provinsi Jawa Timur.

“Di Jawa Timur belum ada. Banyuwangi ini kita jadikan pilot project. Alasannya, pertama Banyuwangi dekat dengan Bali dan memiliki bandara internasional. Bandara ini selain menguntungkan untuk sektor pariwisata, tapi juga kan ada ancaman. Kalau dari kacamata kita ancaman narkoba,” terang Brigjen Purwo Cahyoko, Direktur Informasi dan Edukasi BNN, usai bertemu Wakil Bupati Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko, di Longue Pemkab Banyuwangi, berdasarkan rilis yang diterima Cendana News, Kamis (1/8/2019).

Desa Bersinar merupakan program dari BNN dalam upaya pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran narkoba. Langkah yang dilakukan ialah membentuk relawan antinarkoba hingga tingkat desa yang terdiri dari unsur pemerintahan, swasta, hingga masyarakat luas.

“Tugas relawan diantaranya mengajak dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat sekitarnya agar menjauhi narkoba,” ujarnya.

Jika relawan menemukan ada warga yang mengkonsumsi narkoba agar diajak melapor ke petugas, sehingga yang bersangkutan bisa segera direhabilitasi.

“Kalau mereka tertangkap oleh petugas, tentu harus mengikuti prosedur hukum yang berlaku. Kalau melapor sendiri, maka akan direhabilitasi,” imbuhnya.

Purwo juga mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Pemkab Banyuwangi terkait pembentukan relawan Desa Bersinar ini. Ditargetkan Program Desa Bersinar ini sudah terealisasi pada Tahun 2019 ini juga.

Lihat juga...