Isu Politik Dominasi Berita Hoaks

Editor: Koko Triarko

PURBALINGGA – Selama kurun waktu satu tahun, pada tahun politik mulai Agustus 2018 hingga Juli 2019, produksi berita hoaks politik mendominasi. Jumlahnya mencapai 837 berita hoaks, dari total berita hoaks sekitar 2000-an.

Data tersebut diungkapkan oleh Kasubdit Literasi Digital Direktorat Pemberdayaan Informatika (PI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI, Harry Hartono, dalam acara seminar literasi digital dan sosialisasi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID), di Pendopo Dipokusumo, Kabupaten Purbalingga, Rabu (28/8/2019).

“Berita politik mendominasi produksi berita hoaks pada kurun waktu satu tahun terakhir, bertepatan dengan tahun politik dan kondisi ini tentu sangat memprihatinkan,” terangnya.

Dari darta Kemenkominfo, selama satu tahun tersebut produksi berita hoaks atau berita bohong mencapai 2.000-an lebih, dan dari jumlah tersebut, 837 merupakan berita hoaks politik. Artinya, berita hoaks politik hampir mencapai separuh dari total produksi berita hoaks.

“Berita hoaks lainnya, seputar isu kesehatan, jaminan kesehatan, pendidikan, lingkungan dan lain – lain,” sebutnya.

Dalam hal cara penyebaran, berita hoaks sebagian besar muncul melalui media sosial, seperti facebook, twitter dan sejenisnya.

Menurut Harry Hartono, sejauh ini media sosial masih sangat diminati sebagian besar penduduk Indonesia, sehingga hal tersebut dimanfaatkan oleh orang atau kelompok orang yang tidak bertanggungjawab, untuk memprovokasi masyarakat melalui hoaks yang berbalut berita politik.

“Dari data kita, setiap satu menit, ada 900.000 orang yang log in di facebook. Ini menjadi sasaran empuk bagi para penyebar berita hoaks untuk bisa menyebarkan hoaks sesuai dengan tujuan dan keinginan mereka. Belum lagi media sosial lain yang juga tidak kalah banyak pengunjungnya. Sehingga penyebaran berita hoaks didominasi melalui media sosial,” jelasnya.

Lihat juga...