KLB Rabies, Baru 22.380 HPR di Sikka yang Sudah Divaksin

Editor: Mahadeva

MAUMERE – Saat ini baru 22.380 ekor hewan penular rabies di Kabupaten Sikka yang sudah divaksin karena kejadian luar biasa rabies.

Saat ini populasi anjing dan kucing sebagai Hewan Penular Rabies (HPR) di daerah tersebut sekira 60 ribu ekor. Vaksin baru dilakukan di sembilan kecamatan dari 11 kecamatan di Sikka. Daerah yang sudah divaksin adalah, Waigete, Kewapante, Alok Timur, Bola, Doreng, Kangae, Nita dan Lela.

Kepala bidang Kesehatan Hewan dinas Pertanian kabupaten Sikka,NTT, drh.Maria Margaretha Siko,MSc.Foto : Ebed de Rosary

“Untuk dua kecamatan, Hewokloang dan Koting, petugas masih turun melakukan vaksin terhadap HPR. Sejak vaksinasi massal 16 Juli 2019 lalu, masih banyak HPR yang belum divaksin,” sebut drh. Maria Margaretha Siko, MSc, Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Jumat (2/8/2019).

Saat ini, stok vaksin rabies di Sikka hanya tersisa 3.000 dosis. Pemkab Sikka sedang meminta penambahan stok dari Pemprov NTT dan pemerintah pusat. Dana tanggap darurat dari BPBD Sikka, sebesar Rp500 juta sudah dibelikan vaksin. “Dana tanggap darutat sudah dibelikan vaksin sebanyak 18.500 dosis sementara dana APBD II Sikka sebanyak 6.000 dosis. Sementara bantuan dari Provinsi NTT sebanyak 960 dosis, sehingga total yang ada 25.460 dosis,” ungkapnya.

Metha menyebut, sudah meminta perpanjangan waktu Kejadian Luar Biasa (KLB), karena serangan rabies sudah meluas hingga ke kecamatan lain seperti di Talibura dan Alok Barat. Banyak warga yang meminta dilakukan vaksinasi HPR, tapi dinas Pertanian masih fokus di sembilan kecamatan agar bisa selesai dahulu. Selain itu stok vaksin juga tidak mencukupi.

Lihat juga...