Koleksi Bacaan Bergambar di Pedesaan Lamsel Belum Memadai
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Anak-anak di pedesaan Lampung Selatan (Lamsel) masih sangat membutuhkan buku bacaan bergambar.
Ardy Yanto, pegiat literasi motor perahu pustaka mengaku dari sekitar 1000 lebih buku hanya ada sekitar 500 buku bergambar. Buku bacaan bergambar disebutnya banyak diminati oleh anak-anak pada sejumlah lokasi tempatnya berkeliling.
Buku-buku bacaan disebutnya banyak diminati anak usia prasekolah hingga TK. Buku bacaan bergambar menurutnya sebagian merupakan buku cerita fabel, cerita rakyat, ilmu pengetahuan.
Jenis buku tersebut diakuinya banyak dibawa menjadi cara edukasi agar anak-anak menyukai buku. Buku bacaan bergambar kerap digunakan sebagai cara mengajak anak-anak membaca.
Sebagian buku bacaan bergambar disebut Ardy Yanto berasal dari para donatur. Adanya program pengiriman buku gratis melalui kantor pos membuat ia bisa memperoleh beragam buku.
Meski demikian ia menyebut buku bacaan yang dikirim diantaranya buku ilmu pengetahuan, buku pertanian, perkebunan, budidaya ikan. Buku-buku tersebut kerap diminati oleh sejumlah warga yang ingin belajar.

“Koleksi buku bacaan bergambar masih kurang karena anak-anak di pedesaan masih sangat membutuhkan terutama buku bacaan yang memiliki nilai edukasi,” terang Ardy Yanto saat dikonfirmasi Cendana News, Kamis (1/8/2019).
Buku bacaan bergambar disebut Ardy Yanto sangat disukai anak-anak karena lebih mudah dimengerti. Meski sebagian anak-anak belum bisa membaca dengan adanya bacaan bergambar lebih tertarik.