Konsultan Ibadah Perempuan Ditambah pada Musim Haji 2020
MAKKAH — Konsultan ibadah perempuan akan ditambah pada musim haji 2020 mengingat tingkat kebutuhan jamaah terhadap bimbingan dan konsultasi khusus perempuan semakin tinggi.
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Kemenag) M. Nur Kholis Setiawan, menegaskan perlunya menambah komposisi konsultan ibadah perempuan pada penyelenggaraan ibadah haji yang akan datang.
“Tahun ini, ada 25 konsultan ibadah haji di Daerah Kerja Mekkah dan hanya satu yang perempuan,” katanya usai berdiskusi dengan petugas sektor tujuh di Misfalah dan sektor dua di Syisyah, Makkah, Minggu waktu setempat.
Menurut dia, proporsi konsultan ibadah haji perempuan akan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.
“Kuota jamaah haji Indonesia mencapai 231 ribu, kebanyakan kaum ibu. Maka, perlu menambah konsultan ibadah perempuan,” terang M Nur Kholis Setiawan.
Keberadaan konsultan perempuan penting, lanjut M Nur Kholis, karena seringkali proses konsultasi tidak melulu dengan pendekatan teori fiqih semata.
Banyak hal yang tidak terungkap jika proses konsultasi dengan kaum Adam, utamanya yang terkait dengan masalah kewanitaan.
“Ada perempuan yang perlu bimbingan untuk membedakan darah haid dan penyakit atau istihadlah misalnya, ini akan lebih nyaman jika proses konsultasi dilakukan dengan konsultan perempuan. Jadi, sangat penting keberadaan konsultan ibadah dari perempuan,” jelasnya.
Memperkuat konsultan ibadah, lanjut Sekjen, sesuai dengan program yang dicanangkan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin bahwa pada 2020, pemerintah berkomitmen untuk lebih meningkatkan kualitas fasilitasi layanan bimbingan ibadah untuk jamaah.