Korban Kecelakaan Pelayaran KM Aleluya Tiba di Manado

MANADO — Rahmat Bakus, Kapten KM Aleluya yang merupakan korban kecelakaan pelayaran kapal tersebut, tiba di Bandara Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara, Rabu (28/8), dari Jepang.

Rahmat Bakus mengatakan KM Aleluya tersebut pada Sabtu (27/7) saat akan kembali ke Bitung mengalami mati mesin, serta kerusakan pada boston satu mengalami patah stang.

Karena kondisi cuaca yang buruk, dengan arus laut yang kuat, serta berombak dan angin yang kencang membuat kapal tersebut bergerak lebih jauh lagi.

Selama sekitar tiga minggu kapal KM Aleluya tersebut terbawa arus laut. Hingga pada sekitar 17 Agustus melihat sebuah kapal ikan Jepang.

Melihat itu, teman-teman menyampaikan kalau kapten masih kuat coba kejar kapal tersebut untuk minta bantuan.

Dengan menggunakan katinting dirinya berupaya melakukan pengejaran terhadap kapal itu, dan kapal tersebut menyelamatkan dirinya. “Terima kasih sudah menyelamatkan saya,” katanya.

Ia mengatakan di kapal tersebut menyampaikan bahwa dirinya tidak sendirian, tetapi membawa kapal dari Bitung bersama ABK, dan hanyut sampai di sini. Kemudian dari kapal tersebut lapor ke Okinawa Jepang, dan pihak Jepang kemudian kontak ke Palau.

Coast Guard dengan menggunakan pesawat mencari kapal tersebut dan menemukannya kemudian dibawa ke Palau. “Terdapat delapan teman saya masih di Palau,” katanya.

Menjawab pertanyaan Ia mengatakan, pada 26 Agustus dirinya dari Okinawa ke Tokyo Jepang, kemudian dari Jepang terus ke Indonesia sampai ke Manado. “KBRI telah memfasilitasi saya untuk pulang dari Jepang ke Manado,” katanya.

Rustini Farida istri dari Rahmat Bakus mengatakan bersyukur dan senang sudah ketemu dengan suami. Dia menunggu kabar tentang keberadaan dari mereka bukan hanya satu dua hari, tetapi memerlukan waktu.

Lihat juga...