PLN Terangi Desa Long Midang Krayan di Perbatasan RI-Malaysia
Editor: Koko Triarko
Ia menjelaskan, Desa Long Midang berjarak sekitar 7 kilometer dari PLTD Krayan Induk. Desa tersebut dapat ditempuh dengan perjalanan udara menggunakan pesawat Nomad milik TNI dari Tarakan, dengan waktu tempuh 40 menit menuju Long Bawan.
“Dari Long Bawan, perjalanan kemudian dilanjutkan melalui jalur darat menempuh jarak 11 kilometer, hingga tiba di Desa Long Midang,” ujar Djoko Dwijatno.
Seperti halnya pengerjaan proyek di lokasi terdepan, terluar, tertinggal (3T) lainnya, lanjt Djoko, tantangan terbesar dalam penyelesaian proyek listrik di kawasan perbatasan ini adalah medan yang berat. Akses dan infrastruktur jalan yang belum sepenuhnya memadai, membuat mobilisasi mesin, tiang dan peralatan membutuhkan tenaga ekstra, sehingga harus melewati Malaysia untuk dapat sampai di Desa Long Midang Krayan.
“Di sana, PLN menggarap jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 5.25 kms, jaringan tegangan rendah (JTR) 2.69 kms dengan gardu berkapasitas 2×50 kVa,” jelas Djoko.
Djoko menjelaskan, bahwa pihaknya mulai mengerjakan proyek pembangunan infrastruktur kelistrikan PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (PLN UIW Kaltimra), sejak Mei 2019, dan selesai pada Agustus 2019.
“Proyek selesai lebih cepat dua bulan dari yang ditargetkan. Dalam melistriki masyarakat, kami tidak hanya memperhatikan aspek kecukupan pembangkitnya saja, tetapi juga kesiapan jaringan dan sumber daya manusia untuk mengelolanya,” ujar Djoko.
Dengan masuknya listrik di Desa Long Midang Krayan, dan mulai dapat dinikmati bersamaan dengan peringatan ke-74 kemerdekaan RI, tentu saja membuat masyarakat setempat sangat bersuka cita.