Selama Kemarau, Hutan Gunung Guntur Garut Terbakar Tiga Kali
GARUT – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah V Garut menyatakan, kawasan hutan di Gunung Guntur, Kabupaten Garut, Jawa Barat, sudah tiga kali terbakar selama musim kemarau ini.
Luas lahan yang terbakar di beberapa titik mencapai sekira 23 hektare. “Sudah tiga kali, yang pertama satu hektare, kedua dua hektare, dan terakhir 20 hektare,” kata Purwantono, Kepala Seksi Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Wilayah V Garut, Minggu (25/8/2019).
Kemarau memicu terjadinya kebakaran hutan seperti kawasan hutan di Gunung Guntur, Kecamatan Tarogong Kaler, Garut. Selain Gunung Guntur, lahan hutan lainnya seperti yang ada di Gunung Papandayan di Kecamatan Cisurupan, juga sudah pernah terbakar sebanyak satu kali. “Papandayan sempat terbakar juga awal Agustus lalu,” ungkapnya.
Lahan hutan yang terbakar di Gunung Guntur berupa alang-alang, rumput, pinus, kaliandra, dan daun-daun kering. Upaya pemadaman, dilakukan secara manual, bersama petugas gabungan dan masyarakat setempat.
Sementara mobil pemadam kebakaran tidak bisa masuk ke titik lokasi kebakaran. “Selama ini pemadaman menggunakan alat seadanya bersama-sama dengan masyarakat,” katanya.
Kepala Polsek Tarogong Kaler, Ipda Asep Saepudin, menambahkan, kali terakhir kebakaran terjadi hutan di Gunung Guntur adalah pada Rabu (21/8/2019). Kebakaran disebabkan faktor alam akibat musim kemarau.
Kepolisian, telah menerjunkan sejumlah personel untuk rutin melakukan patroli dan mengawasi kawasan hutan di Gunung Guntur. “Kita rutin patroli untuk mengantisipasi kebakaran, jika ada unsur disengaja, kami akan tindak tegas,” pungkas Asep. (Ant)