Sumur Bor Dalam Dinilai Paling Tepat Atasi Kekeringan di Gunung Kidul

Editor: Koko Triarko

Di dusun Purworejo, Jurang Jero, Ngawen, sumur bor dalam dibuat untuk mengantikan sumur bor milik PAM Dusun sebelumnya yang telah rusak.

Sekretaris Desa Jurang Jero, Aris Wijayadi, menyebut, adanya bantuan sumur bor dalam dari Badan Geologi Kementerian ESDM ini mampu memenuhi kebutuhan air bersih setidaknya di 1 dusun dengan 3 wilayah RT atau sekitar 100 KK atau kurang lebih sekitar 350 jiwa.

Memanfaatkan teknologi terbaru berupa panel tenaga surya, sumur bor buatan Badan Geologi Kementerian ESDM ini dinilai memiliki banyak keunggulan dibandingkan sumur bor yang dibuat pemerintah daerah dan dikelola PAM Dusun sebelumnya. Selain lebih irit dari sisi biaya operasional, sumur bor dalam ini juga memiliki tingkat kejernihan air yang lebih baik.

“Sumur bor dalam yang baru dibangun ini, airnya sangat jernih. Tidak terdapat kerak sama sekali. Beda dengan ari dari sumur-sumur dangkal milik warga, bahkan sumur dalam yang telah rusak sebelumnya. Sehingga lebih sehat dan tidak akan menimbulkan penyakit batu ginjal seperti yang biasa dialami warga Gunung Kidul, karena terlalu banyak mengkonsumsi air yang mengandung zat kapur,” ujar Rubiman.

Rubiman mengaku mendapat banyak manfaat sejak sumur bor dalam Badan Geologi Kementerian ESDM tersebut dibangun di desanya. Hingga puncak musim kemarau tahun ini, ia mengaku tak perlu lagi mengangkut air hingga sejauh 1 kilometer untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari keluarganya, sebagaimana harus ia lakukan pada puncak musim kemarau tahun sebelumnya.

Dengan pengelolaan yang kini dipegang PAM Dusun, ia mengaku hanya perlu membayar biaya iuran sebesar Rp2.000 per meter kubik, untuk bisa memanfaatkan air dari sumur bor dalam tersebut.

Lihat juga...