Turnamen Balap Mobil Listrik di Jakarta Butuh Rp345,9 Miliar
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan, turnamen balap mobil listrik Formula E di Jakarta bakal diselenggarakan pada 2020.
“Insyaallah jadi (pada 2020), tapi waktunya, persisnya, saya hanya bisa umumkan ketika bersama dengan pihak FE,” kata Anies di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2019) malam.
Pemprov DKI Jakarta harus membayar dana 20 juta poundsterling kepada Federasi Otomotif Internasional (FIA) Formula E untuk menjadi tuan rumah balap mobil listrik tersebut. Jumlah itu setara dengan Rp 345,9 miliar.
Kemudian dia, membeberkan pengeluaran tersebut sambil membandingkan biaya ajang balapan internasional lainnya.
“Saya beri daftarnya ya, untuk MotoGP biaya penyelenggaraannya US$7 hingga 9 juta, untuk F1 US$29,4 juta, formula E US$24,1 juta. Ini dolar Amerika ya,” pungkasnya.
Selain itu, dia membandingkan biaya untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia ialah sebesar US$11,6 miliar. Angka ini terakhir, kata Anies, dipakai untuk Rusia saat menjadi tuan rumah perhelatan internasional.
“Kalau kita berencana untuk jadi tuan rumah, Piala Dunia. Kita harus pikirkan, Rusia saja ongkosnya US$11,6 miliar, jadi memang selalu ada biaya yang harus dikeluarkan,” jelas Anies.
Menurut Anies, jumlah yang dibayarkan untuk menjadi penyelenggara sangat wajar. Perhelatan internasional memang membutuhkan uang untuk menjadi tuan rumah, termasuk Asian Games sekali pun.
“Apakah Anda menyelenggarakan GP, F1, apakah Anda menjadi tuan rumah Piala Dunia, semua ada komitmen atau biaya yang harus dikeluarkan oleh penyelenggara,” jelas Anies.
Pemprov DKI mengajukan dana itu dimasukkan dalam Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) untuk rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2019.