Warga Yogyakarta Diminta Waspadai Potensi Kebakaran Lahan Kosong

Ilustrasi kebakaran hutan - DOK CDN

YOGYAKARTA – Warga Kota Yogyakarta diingatkan untuk mewaspadai potensi kebakaran lahan kosong selama musim kemarau.

Potensinya di tahun ini meningkat, karena musim kemarau tahun ini kondisinya lebih kering dan lebih panjang dibanding kondisi tahun lalu. “Selama musim kemarau, terjadi beberapa kali kebakaran lahan. Biasanya memang lahan kosong. Meskipun tidak terlalu besar dan tidak menimbulkan dampak kerugian yang banyak, tetapi potensi ini tetap harus diwaspadai,” kata Kepala Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta, Nur Hidayat, di Yogyakarta, Sabtu (24/8/2019).

Menurutnya, Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta sudah melakukan sosialisasi secara rutin ke masyarakat, mengenai upaya antisipasi kebakaran. Baik potensi kebakaran di bangunan maupun kebakaran di lahan kosong.

Faktor penyebab utama kasus kebakaran di Kota Yogyakarta, lebih banyak disebabkan oleh hubungan pendek arus listrik. Sedangkan kebakaran di lahan kosong, bisa disebabkan oleh berbagai faktor mulai dari human error misalnya membakar sampah atau membuang puntung rokok sembarangan.

Namun, bisa juga disebabkan faktor alam yaitu daun kering atau ilalang yang saling bergesekan sehingga menimbulkan api. “Di Kota Yogyakarta memang sudah ada larangan untuk membakar sampah. Tetapi, mungkin juga masih ada warga yang melakukannya. Untuk musim kemarau ini, kami mengimbau masyarakat untuk tidak membakar sampah sembarangan apalagi jika langsung ditinggal,” tandasnya.

Selama musim kemarau tahun ini, Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta sudah menangani sejumlah kasus kebakaran di lahan kosong. Dalam sepekan terakhir, tercatat terjadi tiga kali kebakaran lahan, yaitu pada Minggu (18/8/2019) kebakaran pohon dan ilalang di lahan kosong di Kelurahan Gowongan Kecamatan Jetis.

Lihat juga...