50 Persen Lebih Fosil Primata Dunia Ada di Indonesia

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Fosil orangutan yang ditemukan di Sangiran saat ini sudah dikonservasi bahkan pihaknya juga menemukan fosil yang sama di daerah Tegal. “Sementara memang belum kita publikasikan,” katanya.

Dia berpendapat meski saat ini kondisi hewan primata yang berada di Sumatera dan Kalimantan terancam akibat konversi lahan dan deforestasi namun upaya konservasi paleoprimatologi bawah tanah juga perlu dilakukan untuk memperluas ruang pengetahuan soal hewan primata ini.

“Kita memiliki kekayaan di masa lalu karena memiliki situs dan fosil tersebut sehingga kita bisa mempelajari evolusi persebaran dan keberagaman primata,” katanya.

Ahli Biologi Konservasi dari Universitas Indonesia (UI) Prof. Jatna Supriatna, M.Sc., Ph.D., mengatakan usaha konservasi primata di Indonesia tidak cukup hanya mengandalkan peran pemerintah sebab menurutnya tingkat deforestasi akibat pembukaan kebun kelapa sawit dan konservasi lahan menyebabkan berkurangnya jumlah habitat primata di Indonesia.

“Kebun kelapa sawit sekarang ini jumlahnya lebih dari 14 juta hektar, hampir 1,5 kali dari luas pulau Jawa,” katanya.

Dari penelitiannya, di pulau Kalimantan dan Sumatera sekitar 80 persen primata kehilangan habitatnya akibat pembukaan kebun kelapa sawit dan pembukaan pabrik pulp serta kertas. Sedangkan di Sulawesi sekitar 10-15 persen primata kehilangan habitatnya.

Hal itu disebabkan adanya program penanaman jagung yang menyebabkan pembukaan lahan secara besar-besaran. Namun demikian ia mengapresiasi di Sulawesi tidak banyak kebun kelapa sawit.

Setelah ia berkunjung di beberapa daerah di Sulawesi dan berdialog dengan masyarakat sekitar, ia berkesimpulan bahwa masyarakat Bugis tidak suka pembukaan kebun kelapa sawit di tempatnya.

Lihat juga...